Minggu, 30 April 2017

Tugas Etika Bisnis

ANALISIS PRODUKSI, PEMASARAN, DAN SUMBER DAYA MANUSIA PRODUK “P” PADA PT “U”

   Produk “P” adalah salah satu merek pasta dan sikat gigi dari PT “U”. Produk “P” adalah pasta gigi yang tertua di Indonesia. Produk “P” pertama kali diluncurkan di Inggris pada dekade 1920-an dan menyebar ke negeri-negeri jajahannya termasuk Hindia-Belanda (Indonesia), Malaya (Malaysia), dan Termasuk (Singapura). Produk “P” adalah salah satu produk yang cukup terkenal pada masa penjajahan, ketika PT “U” memasuki pasaran Indonesia di era penjajahan, sekitar dasawarsa 1930-an.

1. ANALISIS PRODUKSI PADA PRODUK “P"
Varian yang ada pada Produk “P” diantaranya:
·                  “P” Expert Protection
a.      “P”  Expert Protection Gentle White 160g
Komposisi
Bahan aktif : 5,13 % potassium citrate, zinc citratem 2% hydroxyapatite, 1.11% sodium monoflourphosphate.
b.     “P”  Expert Protection Original 160g
Komposisi
Bahan aktif : 5,13 % potassium citrate, zinc citrate 2% hydroxyapatite, 1.11% sodium monoflourphosphate.

·                  "P" White Pencegah Gigi Berlubang
·                  "P" Fresh Cool Mint
·                  "P" Whitening
·                  "P" Herbal
·                  "P" Complete + Gum Care
·                  "P" Gigi Susu Strawberry
·                  "P"Gigi Susu Orange
·                  "P" Complete 8
·                  "P" Center Fresh
·                  "P" Anak Dora dan Diego, Pagi dan Malam
·                  "P" Mouth Wash
·                  "P" Action 123
·                  "P" White Now
·                  "P" Sensitive Expert
·          "P" Tooth Brush: Smart Clean, Family, Fighter, Easy Clean, Extra, Double Care, Torsion, Whitening

           2. ANALISIS PEMASARAN PADA PRODUK “P"

·                  Segmentasi (Segmenting)

            Proses segmentasi berbeda dari positioning pasar (menerapkan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk setiap segmen). Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kelompok pelanggan yang sama dan pelanggan potensial, untuk memprioritaskan kelompok, untuk memahami perilaku mereka dan untuk merespon strategi pemasaran yang tepat dalam memenuhi preferensi yang berbeda dari setiap segmen yang dipilih. Peningkatan segmentasi dapat menyebabkan efektivitas pemasaran meningkat secara signifikan. Segmentasi pasar mengacu pada proses pembentukan kelompok kecil dalam pasar yang besar, sehingga dapat menentukan konsumen mana yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang sama.
Segmenting pada Produk "P" sudah sangat luas. Sehingga dengan begitu nama Produk “P” dapat menjadi pilihan pertama yang melintas dibenak hampir seluruh masyarakat Indonesia. Target pasar Produk “P”  ini adalah konsumen semua usia, baik mulai anak-anak sampai dewasa. Produk “P” mengelompokkan produknya berdasarkan usia. Untuk anak-anak disesuaikan dengan rasa yang biasanya disukai oleh anak-anak dan mengandung mint yang lebih sedikit. Untuk produk anak-anak antara lain: Kids, Gigi Susu Strawberry, dan Gigi Susu Orange. Untuk dewasa antara lain: Complete 12, Complete Care, Herbal, Sensitive, Whitening, White, Dan Produk “P” dengan varian White Now. Untuk dewasa setiap jenis produk memiliki fungsi yang berbeda-beda ini menunjukkan bahwa Produk "P" ingin memenuhi kebutuhan konsumen di setiap masalah gigi yang berbeda-beda. Produk “P”  juga dapat digunakan untuk semua jenis kelamin.
Produk “P” memasarkan produknya melalui media elektronik dan media cetak yang menarik, dengan media elektronik yaitu melalui media periklanan. Produk “P”  juga memasarkan produknya melalui media-media cetak seperti melalui bilboard atau majalah. selain itu Produk "P" juga memperkenalkan produknya melalui event-event yang mereka buat, salah satu contohnya yaitu  SENYUM *********, melalui event ini Produk “P” memperkenalkan produknya secara langsung dengan memberikan pengetahuan tentang manfaat bersikat gigi, cara sikat gigi dengan benar. Melalui event ini lah Produk “P” dapat merebut hati masyarakat agar masyarakat menggunakan produknya, dengan event ini juga Produk “P”  mengenalkan produknya agar lebih dikenal di masyarakat dan di pasaran, melalui event ini juga Produk "P" memberikan sikat gigi dan pasta gigi gratis kepada para pesertanya, ini juga salah satu cara untuk merebut hati masyarakat.

·                  Target (Targetting)

Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi. Targeting merupakan proses mengevaluasi segmen pasar dan memusatkan upaya pemasaran pada negara, kawasan atau kelompok orang yang memiliki potensi signifikan untuk beraksi secara positif terhadap stimulus pemasaran dari perusahaan. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
Targeting pada Produk “P” adalah dua digit angka pertumbuhan meskipun timbul persaingan ketat di kategori utama. Home dan Personal Care secara keseluruhan tumbuh 11,2%. Kategori produk kami termasuk sukses dalam penjualannya. Marjin laba usaha masih memuaskan yang mencapai 20,3% dari penjualan. Pada dasarnya laba bersih sedikit dibawah tahun-tahun sebelumnya disebabkan oleh marjin yang lebih rendah dan adanya selisih nilai tukar mata uang asing (keuntungan Rp 8 miliar di tahun 2005 dan Rp 34 miliar di tahun 2004 dengan pergerakan sebesar Rp 26 miliar). Tahun 2012 laba per saham mencapai Rp 189 per saham.
Produk “P” memiliki komitmen untuk terus menerus mengadakan perbaikan dalam pengelolaan dampak lingkungan dan mendukung sasaran jangka panjang untuk mengembangkan suatu bisnis yang berdaya tahan. Produk “P” akan bekerja sama dalam kemitraan dengan pihak lain untuk menggalakkan kepedulian lingkungan, meningkatkan pemahaman akan masalah lingkungan dan menyebarluaskan budaya karya yang baik. Produk “P” tidak menerima ataupun memberi, entah secara langsung dan tidak langsung, suapan atau keuntungan lainnya yang tidak pantas demi keuntungan bisnis atau finansial. Tidak satu pun karyawan kami yang boleh menawarkan, memberi ataupun menerima hadiah atau pembayaran yang merupakan, atau dapat diartikan sebagai sarana suap. Setiap tuntutan, atau penawaran suap harus ditolak langsung dan dilaporkan kepada manajemen. Catatan akuntansi dan dokumen pendukungnya harus secara tepat menjelaskan dan mencerminkan kondisi transaksinya. Tidak ada transaksi dana atau aset yang disembunyikan atau tidak dicatat. Semuanya akan dicatat serta dibukukan.

·                  Posisi (Positioning)

Salah satu brand yang berhasil mengakar kuat dan sudah lama di Indonesia adalah produk pasta gigi Produk “P”. Perjalanan panjang Produk “P”  menunjukkan semakin kuatnya brand ini. Berbagai upaya yang telah dilaksanakan PT "U" berbuah manis. Produk “P” pada awal launching melaksanakan positioning pada gigi lebih putih dan sehat yang selanjutnya disempurnakan sebagai perawatan gigi.
Positioning adalah suatu usaha melekatkan persepsi atas suatu produk pada sekelompok pasar atau segmen tertentu agar produk itu mampu dianggap lebih dan cocok dengan keinginan dan kebutuhan segment tersebut, semua dalam rangka membangun persepsi positif. Sehingga pada segmen yang berbeda memerlukan strategi positioning yang berbeda, atau dengan memperluas, memperbaiki, menambah atas strategi positioning yang telah ada. Strategi positioning sebagai dasar dari strategi pemasaran dan menjadi dasar yang populer dari pengembangan strategi kreatif. Gagasan umum dari positioning adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen. Merek yang telah memiliki posisi mapan dalam benak akan menjadi faktor pengaruh yang kuat pada saat konsumen memerlukan solusi.

Produk “P” yang dulu juga membangun positioning statement “Gigi Putih” saat ini telah berhasil melakukan repositioning dengan “Perlindungan Gusi” dan “Perlindungan Gigi Berlubang”. Perubahan ini bukan semata-mata kata-kata yang diubah, namun produsen telah memikirkan perubahan kuantitatif target pasar dan segmen pasar yang dibidik, tentu ketika seseorang mencapai usia tua dengan gigi berlubang sangatlah tidak nyaman, sehingga produk "P"  menjadi jawabannya.

3. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT “U”

a. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan lancar perlu disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
Salah satu kekuatan PT “U” ada pada kualitas sumber daya manusia. PT “U” secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh PT “U” secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diasumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
b. Mengembangkan SDM untuk Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian utama di PT “U” Indonesia. Pandangannya terhadap karyawan terwujud dalam visi: “Mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan”. Agar perusahaan dapat terus tumbuh, karyawan perlu terus dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan. Harus diupayakan terciptanya sinergi antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan. Agar mendapat hasil terbaik, strategi kami harus berdasarkan pada dinamika antara organisasi dan manusianya. Energi inilah yang membangkitkan keunggulan kami dalam menghadapi persaingan.
Bagi PT “U” mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah intelektualitas dan keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan menyentuh hati mereka. Dan menginginkan tim yang beranggotakan orang-orang penuh energi yang berjuang untuk melampaui targer bisnis dan melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil sekaligus menikmati proses dalam mencapainya.
1.     Keragaman
PT “U” bangga akan keragaman dalam organisasinya, bukan saja dari segi jender, melainkan juga aspek lain seperti suku, latar belakang sosioekonomi, pendidikan, usia, agama dan jabatan sewaktu bergabung. Sadar akan perlunya keragaman pikiran dan hati yang mandiridan berbakat untuk membuka potensi peluang bisnis. Dengan cara ini PT “U” dapat menciptakan sinergi sejati dalam perusahaan untuk mencapai titik puncak. Melangkah kedepan, PT “U” akan terus merekrut, mempekerjakan, mengembangkan dan mempromosikan karyawan berdasarkan kemampuan, kualifikasi, hasil kerja dan potensi mereka.
2.     Memupuk kepemimpinan
Kami sadar, bahwa aset kami yang paling penting adalah sumber daya manusia yang tepat. Itulah sebabnya kami menginvestasikan banyak waktu dan tenaga untuk pengembangan karyawan. Pendekatan ini secara penuh mencakup kebutuhan individu, tanggung jawab dan kinerja. Kami mengidentifikasi individu-individu dengan potensi dan hasil kerja terbaik, kemudian mengembangkan mereka melalui penempatan di berbagai bidang kerja serta pelatihan. Ada penekanan khusus bagi para manajer muda yang membutuhkan program pembinaan yang sesuai.
Melalui Leadership Growth Profile kami menyusun rencana bagi program pengembangan mereka masing-masing. Untuk mencapai tujuan, perusahaan terus meningkatkan standar untuk menghapus kinerja yang buruk dan mendorong orang keluar dari “zona kemapanan”, agar mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai yang terbaik.
Melalui Senior Executive Development Programme, para manajer mendapat pelatihan tentang cara-cara mengenali diri sendiri, motivasi, kepribadian, minat kerja, serta cara belajar dan pembinaan yang sesuai untuk mereka. Melalui masukan-masukan dari rekan lain, mereka juga belajar tentang kekuatan mereka serta segi apa yang harus dikembangkan. Dengan mengenali diri secara lebih baik, mereka akan terbantu dalam meraih sukses baik dari segi profesi maupun pribadi.
Kami yakin bahwa investasi yang kami tanamkan untuk mengembangkan pemimpin masa depan telah membuahkan hasil, sebagaimana tercermin dari proses suksesi yang mulus pada beberapa anggota direksi. Adanya persamaan keyakinan yang diwariskan dari satu anggota direksi ke anggota lain telah memastikan bahwa aspirasi perusahaan akan senantiasa diteruskan oleh generasi yang lebih muda.
3.     Membangun Budaya Wirausaha
Untuk meraih sukses, semua karyawan kami harus berpikir dan bertindak seperti wiraswastawan, yakni terfokus, kreatif dan bermotivasi melakukan tindakan. Kami ingin mereka mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan ini dan selalu bergairah untuk mewujudkan pikiran serta ide-ide unik ke dalam tindakan nyata. Dengan menyelenggarakan program seperti Enterprise Award yang memberi kebebasan pada tiap karyawan untuk melahirkan ide kreatif dan cara kerja baru, karyawan didorong untuk mengasah dan mewujudkan kreativitasnya. “Semangat Wirausaha” ini terbukti menjadi motor penggerak yang kuat bagi tekad perusahaan untuk berkembang.
4.     Blue umbrella – prinsip bisnis PT “U”
Walaupun kami telah memiliki Prinsip Bisnis yang merupakan pedoman etika bisnis, kami sepenuhnya sadar bahwa harus ada keseragaman pemahaman agar prinsip ini dapat dijalankan dengan benar. Kami terus mencari cara yang kreatif dan mengena untuk mengkomunikasikan serta berbagi dalam memecahkan kasus-kasus dimana intepretasi terhadap Prinsip itu mungkin berlainan. Termasuk juga penggunaan teater dimana karyawan dapat memerankan beberapa segmen dengan harapan mereka dapat memahami Prinsip dengan lebih nyata. Dengan demikian, mereka terdorong untuk mempelajari dan mengembangkan pemahaman tentang pentingnya Prinsip itu.
5.     Kepemimpinan – menjalankan nilai – nilai
Selama ini, “U” Indonesia telah sukses dalam menjalani berbagai perubahan. Hal ini dimungkinkan oleh proses transformasi pribadi yang juga dialami oleh karyawan kami. Perubahan hanya mungkin dilakukan karena pihak manajemen pun bersedia bekerja berlandaskan nilai-nilai yang disepakati bersama. Langkah ini berbuah sukses karena nilai dan perilaku tersebut juga ditularkan ke seluruh perusahaan. Setiap orang harus mengenal dan bangga terhadap nilai-nilai tersebut, dan yang terpenting, menjalankannya. Untuk itu, nilai nilai tersebut secara terus menerus dikomunikasikan melalui poster, kartu dan artikel-artikel, dan didukung dengan serangkaian pemberian penghargaan bagi mereka yang  dipandang pantas menjadi teladan. Di dalam acara-acara besar yang diadakan perusahaan, kami selalu mengambil kesempatan untuk mengetengahkan salah satu nilai dan mengkomunikasikannya secara kreatif kepada karyawan.
Kami mendorong semua manajer untuk membangun rasa memiliki terhadap rencana pertumbuhan perusahaan, menjadikannya agenda pribadi dan terus menjalankan nilai-nilai dengan menjadi teladan bagi orang lain. Dengan cara ini, mereka berkembang sebagai individu, dan selanjutnya sebagai bagian dari keluarga yang lebih besar, mereka akan mengembangkan perusahaan kami.
Refensi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar